Kamis, 10 Juli 2014

PTPN III Santuni 103 Anak Yatim

Bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi, sembari memperingati Isra' Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW PT. Perkebunan Nusantara III menyerahkan sejumlah bantuan kepada 103 anak yatim/yatim piatu yang berasal dari Lingkungan PTPN III , bertempat di Masjid Nurul Hikmah Kantor Direksi PTPN III, Bagas Angkasa, Direktur Utama, Nurhidayat, Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan, Harianto, Direktur SDM dan Umum, Erwan Pelawi, Direktur Keuangan dan Tengku Syahmi Johan, Direktur Produksi PTPN III beserta Jaya Bakti, Kepala Bagian Umum, menyerahkan santuan secara langsung kepada anak-anak yatim/yatim piatu. Direksi berharap semoga apa yang diberikan ini bisa menyenangkan hati mereka dan sedikit bermanfaat. Acara diawali dengan lantunan lagu religius yang dibawakan oleh Ibu-Ibu IKBI PTPN III dengan diiringi Nasyid Syahara IKBI PTPN III dibawah pimpinan Dyah Bagas Angkasa. Nurhidayat, Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan mewakili Direksi berharap keridhoan, bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT. Ia mengatakan bahwa Isra' Mi'raj merupkana pelajaran penting bagi umat Islam dan Allah akan senantiasa hadir memperteguh keyakinan dan semangat juang bagi siapapun yang bekerja keras dijalan Allah SWT. Nurhidayat mengajak hadirin untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa Isra' Mi'raj, dengan demikian saya yakin kita akan mampu membawa perusahaan ini ke arah lebih baik dan mencapai sasaran yang ditetapkan sehingga pada gilirannya dapat bermanfaat dan menambah kesejahteraan bagi kita, keluarga dan masyarakat, katanya. Dalam kesempatan ini juga kami atas nama perusahaan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa 1435 H, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam menjalankan tugas manajemen perusahaan. Lebih lanjut Ustaz Abidin Azhar Lubis yang memberikan siraman rohani dalam acara tersebut usai sholat Ashar mengingatkan seluruh hadirin bahwa hakekat Isra' dan Mi'raj adalah agar mengarah ke lebih baik lagi, baik dalam beriman maupun dalam mengerjakan perintah- perintah Allah SWT terutama sholat untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat nantinya, marilah kita berdoa agar kita semua diberikan panjang umur hingga sampai di Ramadhan yang akan datang, sehat lahir dan batin

Pemanfaatan Bungkil inti sawit menjadi penghambat bakteri patogen

Peneliti Institut Pertanian Bogor memanfaatkan bungkil inti sawit yang kaya akan kandungan karbohidrat mannan sebagai bahan aditif untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan khususnya Salmonelladan E.colli. "Ternyata serat kasar dari bungkil inti sawit mengandung karbohidrat mannan yang tinggi. Mannan dapat digunakan sebagai bahan aditif menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan," kata Prof Dr Ir Nahrowi, M.Sc, salah satu peneliti produk samping sawit dari IPB di Bogor, Sabtu. Prof Nahrowi menyebutkan latar belakang penelitian yang dilakukan sejumlah peneliti IPB tersebut adalah karena Indonesia merupakan produsen terbesar minyak sawit di dunia. Tingginya angka produksi minyak sawit di Indonesia dibarengi dengan tingginya angka hasil samping sawit yang dihasilkan. Sejumlah peneliti IPB yang terdiri dari Prof Dr Ir Nahrowi, M.Sc, Dr Ir Komang. G. Wiryawan, Ph.D, Kamaluddin Zarkasie, Drh. Kamaluddin Zarkasie, PhD, Dr. Ir. Maruf Tafsin, M.Si, Yanto, dan Syahruddin, M.Si melakukan pemanfaatan hasil samping sawit tersebut. "Awalnya dari penelitian ini, kami melihat bungkit sawit (BIS) yang merupakan hasil samping dari proses pengolahan minyak inti sawit jumlahnya sangat banya. Pemanfaat bungkil inti sawit untuk makanan ternak unggas (broiler dan layer) masih sangat minim," ujar Prof Nahrowo. Menurut Prof Nahrowi, kebanyakan bungkil inti sawit banyak diekspor dari pada dipakai di dalam negeri. Padahal hasil samping sawit tersebut kaya akan konstrain yang bisa dimanfaatkan. Beberapa kontrain yang ada pada bungkil inti sawit diantaranya, kadungan serat yang tinggi dan kandungan protein kasar yang rendah yakni sekitar 16 hingga 18 persen. Tim peneliti IPB melihat konstrain-konstrain yang ada di dalam bungkil inti sawit bukan sebagai faktor pembatas tetapi sesuatu yang bisa diambil manfaatnya. Inovasi proses pengolahan bungkil inti sawit dengan kombinasi proses mekanik dan kimia tersebut dapat menghasilkan dua produk sekaligus. "Kalau kita bisa mengisolasi mannan dari bungkil inti sawit maka kandungan proteinnya semakin meningkat. Dari inovasi tersebut dapat menghasilkan dua produk yakni karbohidrat mannan dan konsentrat protein," ujarnya. Kedua produk ini lanjut Prof Nahrowi, memiliki kelebihan diantaranya produk serupa yang di dapat dari sumber lain. Pada produk mannan, Amerika memproduksi mannan dari ragi yang memerlukan industri fermentasi tempat mengkuluturkan ragi tersebut. Sementara, di Indonesia hanya menggunakan hasil samping sawit yang kaya mannan sehingga tidak perlu lagi kultur dan industri tersebut. "Kelebihan kita dalam memproduksi mannan di banding Amerika adalah lebih ekonomis dalam menghasilkan mannan ketimbang dari ragi. Dan, nilai manfaatnya tidak kalah dari ragi," ujar Prof Nahrowi. Sedangkan untuk produk konsentrat protein, lanjut Prof Nahrowi, nilai kecernaan dari konsentrat protein bungkil inti sawit lebih baik dari sumber protein yang lain karena dihasilkan dari protein yang larut dalam air. Walaupun, secara alami kandungan asam amino bungkil inti sawit kalah dari komposisi asam amino dari bungkil kedelai tetapi dapat dilakukan fortifikasi supaya kandungan asam amino di konsentrat protein sawit sebanding dengan kedelai. Lebih lanjut Prof Nahrowi menjelaskan, produk konsentrat protein bungkil inti sawit memiliki kandungan protein kasar hingga 44 persen menyerupai bungkil kedelai, sehingga dapat dijadikan alternatif bungkil kedelai. Sedangkan produk mannan bungkil inti sawit bersifat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, sehingga dapat digunakan sebagai antibiotik alternatif. Prof Nahrowi menambahkan, produk inovasi yang dihasilkan tim peneliti IPB tersebut telah memperoleh anugrah "105 Inovasi Indonesia" dari Kementerian Riset dan Teknologi, dan Business Innovation Center (BIC) karena memiliki beberapa keunggulan lainnya di antaranya ketersediaan pasokan bungkil inti sawit yang terjamin, kualitas produk tergolong baik dan bisa menggantikan produk sejnis lainnya. "Keunggulan lainnya, produk sejenis lainnya, mengurangi ketergantungan impor pakan aditif. Sehingga produk ini cocok diaplikasikan di industri yang bergerak di bidang pakan dan obat-obatan," ujar Prof Nahrowi.

Jumat, 23 Desember 2011

- TUMBUHAN

Istilah tumbuhan jauh lebih sukar untuk ditakrifkan dari anggapan biasa. Walaupun pakar botani menggambarkan Alam Tumbuhan, sempadan pentakrifan ahli Tumbuhan adalah lebih ketat dari definisi biasa tumbuhan. Kita cenderung untuk menganggap tumbuhan sebagai organisma multicellular, eukaryotic yang biasanya tidak mempunyai organ deria atau pergerakan terkawal dan lengkap dengan akar, batang, dan daun. Bagaimanapun, secara botani hanya tumbuhan vaskular (vascular plant) mempunyai "akar, batang, dan daun", dan sesetengah tumbuhan vaskular, seperti tumbuhan kanivor dan pokok janggut nabi, tidak menepati istilah tersebut. Tetapi agar berlaku adil, tumbuhan vaskular adalah tumbuhan yang kita sering nampak setiap hari.

Istilah tumbuhan yang lebih luas adalah semua autotrof (autotroph) — iaitu, yang menghasilkan makanannya sendiri daripada bahan mentah bukan organik dan cahaya matahari. Ini adalah istilah yang manusahabah, dan yang menumpukan kepada peranan biasa tumbuhan dalam sistem ekologi. Bagaimanapun terdapat fotoautotrof (photoautotrophs) dalam Prokaryote, khususnya bakteria photoautotrophik dan cyanobacteria.

Cyanobacteria kadang-kala (bersebab) dikenali sebagai alga biru-hijau. Kemudian terdapat masalah bahawa kebanyakan orang, termasuk botanis, memanggil cendawan (mushroom) sebagai tumbuhan, walaupun cendawan adalah badan berbuah (fruiting body) fungi (Alam Fungi), dan bukannya photoautotrophic sama sekali, tetapi saprophytic. Dan terdapat agak banyak spesies tumbuhan berbunga, fungi, dan bakteria yang merupakan parasit.

Sistem pengelasan biologi semasa (lihat cladistics) cenderung untuk memberi penekanan perkaitan genetik antara organisma sebagai asas pengelasan. Secara sempurna, taxon (atau clade) perlu monophyletik; semua organisma dalam taxon atau clade sepatutnya berkongsi leluhur tunggal, dan taxon atau clade sepatutnya merangkumi semua keturunan dari leluhur tunggal itu. Satu cara lain mentakrifkan Alam Tumbuhan adalah untuk menentukan samaada semua organisma dalam alam boleh dijejak kepada leluhur tunggal.

Kita tidak dapat memberikan jawapan yang pasti. Senarai ciri-ciri yang membezakan Tumbuhan (Plantae) daripada alam biologi lain memberikan sekurang-kurangnya takrifan teknikal. Masalah kekaburan atau persetujuan dalam istilah menggambarkan tumbuhan adalah pernyataan kefahaman (understanding statements), sering dijumpai dalam rencana Wikipedia, contohnya: ...xylem merupakan satu dari dua tisu pengangkutan dalam tumbuhan. Secara umum ia tidak boleh dianggap merangkumi semua tumbuhan, alga sehingga tumbuhan berbunga. Kemungkinan besar ia tidak merangkumi fungi atau bakteria. Sebenarnya, ia lebih selamat untuk menganggap perbincangan di atas merupakan tumbuhan vaskular (khususnya paku-pakis, konifer, tumbuhan berbunga, dan beberapa yang lain) kecuali disebut berlainan (contoh., ...dalam tumbuhan vaskular dan bukan vaskular seperti ini dan ini dan ini ).

Sistem pengelasan (lihat pengelasan saintifik) digunakan oleh para biologi untuk mengkatalog organisma yang hidup di bumi telah digunakan oleh beribu pakar sains yang meluangkan masa untuk melengkapkannya. Sistem ini direka agar "berkecuali", mentakrifkan perkaitan evolusi antara kesemua spesies berlainan (termasuk yang hanya dikenali melalui fosil). Tumbuhan adalah sebahagian daripada usaha pengelasan dan samaada menentukan "tumbuhan" secara meluas atau khusus, kita mesti memasukkan rujukan kepada sistem pengkelassan dalam kesemua usaha terpelajar untuk mendapatkan atau memberikan mamlumat mengenainya.

- TUMBUHAN

Istilah tumbuhan jauh lebih sukar untuk ditakrifkan dari anggapan biasa. Walaupun pakar botani menggambarkan Alam Tumbuhan, sempadan pentakrifan ahli Tumbuhan adalah lebih ketat dari definisi biasa tumbuhan. Kita cenderung untuk menganggap tumbuhan sebagai organisma multicellular, eukaryotic yang biasanya tidak mempunyai organ deria atau pergerakan terkawal dan lengkap dengan akar, batang, dan daun. Bagaimanapun, secara botani hanya tumbuhan vaskular (vascular plant) mempunyai "akar, batang, dan daun", dan sesetengah tumbuhan vaskular, seperti tumbuhan kanivor dan pokok janggut nabi, tidak menepati istilah tersebut. Tetapi agar berlaku adil, tumbuhan vaskular adalah tumbuhan yang kita sering nampak setiap hari.

Istilah tumbuhan yang lebih luas adalah semua autotrof (autotroph) — iaitu, yang menghasilkan makanannya sendiri daripada bahan mentah bukan organik dan cahaya matahari. Ini adalah istilah yang manusahabah, dan yang menumpukan kepada peranan biasa tumbuhan dalam sistem ekologi. Bagaimanapun terdapat fotoautotrof (photoautotrophs) dalam Prokaryote, khususnya bakteria photoautotrophik dan cyanobacteria.

Cyanobacteria kadang-kala (bersebab) dikenali sebagai alga biru-hijau. Kemudian terdapat masalah bahawa kebanyakan orang, termasuk botanis, memanggil cendawan (mushroom) sebagai tumbuhan, walaupun cendawan adalah badan berbuah (fruiting body) fungi (Alam Fungi), dan bukannya photoautotrophic sama sekali, tetapi saprophytic. Dan terdapat agak banyak spesies tumbuhan berbunga, fungi, dan bakteria yang merupakan parasit.

Sistem pengelasan biologi semasa (lihat cladistics) cenderung untuk memberi penekanan perkaitan genetik antara organisma sebagai asas pengelasan. Secara sempurna, taxon (atau clade) perlu monophyletik; semua organisma dalam taxon atau clade sepatutnya berkongsi leluhur tunggal, dan taxon atau clade sepatutnya merangkumi semua keturunan dari leluhur tunggal itu. Satu cara lain mentakrifkan Alam Tumbuhan adalah untuk menentukan samaada semua organisma dalam alam boleh dijejak kepada leluhur tunggal.

Kita tidak dapat memberikan jawapan yang pasti. Senarai ciri-ciri yang membezakan Tumbuhan (Plantae) daripada alam biologi lain memberikan sekurang-kurangnya takrifan teknikal. Masalah kekaburan atau persetujuan dalam istilah menggambarkan tumbuhan adalah pernyataan kefahaman (understanding statements), sering dijumpai dalam rencana Wikipedia, contohnya: ...xylem merupakan satu dari dua tisu pengangkutan dalam tumbuhan. Secara umum ia tidak boleh dianggap merangkumi semua tumbuhan, alga sehingga tumbuhan berbunga. Kemungkinan besar ia tidak merangkumi fungi atau bakteria. Sebenarnya, ia lebih selamat untuk menganggap perbincangan di atas merupakan tumbuhan vaskular (khususnya paku-pakis, konifer, tumbuhan berbunga, dan beberapa yang lain) kecuali disebut berlainan (contoh., ...dalam tumbuhan vaskular dan bukan vaskular seperti ini dan ini dan ini ).

Sistem pengelasan (lihat pengelasan saintifik) digunakan oleh para biologi untuk mengkatalog organisma yang hidup di bumi telah digunakan oleh beribu pakar sains yang meluangkan masa untuk melengkapkannya. Sistem ini direka agar "berkecuali", mentakrifkan perkaitan evolusi antara kesemua spesies berlainan (termasuk yang hanya dikenali melalui fosil). Tumbuhan adalah sebahagian daripada usaha pengelasan dan samaada menentukan "tumbuhan" secara meluas atau khusus, kita mesti memasukkan rujukan kepada sistem pengkelassan dalam kesemua usaha terpelajar untuk mendapatkan atau memberikan mamlumat mengenainya.

- PALM OIL

Palm Oil
Kelapa sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Kelapa sawit afrika, Elaeis guineensis, berasal dari Afrika barat di antara Angola dan Gambia, manakala kelapa sawit amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Pokok yang matang mempunyai satu batang pokok yang tunggal dan tumbuh sehingga 20 meter tingginya. Daunnya merupakan daun majmuk yang anak-anak daunnya tersusun lurus pada kedua-dua belah tulang daun utama seolah-olah bulu dan mencapai 3 hingga 5 meter panjangnya. Pokok yang muda menghasilkan lebih kurang 30 daun setiap tahun, dengan pokok yang matang yang melebihi 10 tahun menghasilkan lebih kurang 20 daun. Bunganya berbentuk rumpun yang padat. Setiap bunganya kecil sahaja, dengan tiga sepal dan tiga kelopak. Buahnya memakan 5 hingga 6 bulan untuk masak dari masa pendebungaan. Ia terdiri daripada lapisan luar yang berisi dan berminyak (perikarp), dengan biji tunggal (isirung) yang juga kaya dengan minyak. Berbanding dengan saudaranya, kelapa, kelapa sawit tidak menghasilkan tunas susur. Pembiakannya adalah melalui penyemaian biji-biji.
Isi kandungan
[sorokkan]

1 Sejarah kelapa sawit di Malaysia dan Indonesia
1.1 Taman Botani Bogor, Indonesia
1.2 Perladangan kelapa sawit di Malaysia
2 Definisi
2.1 Pelepah sawit
2.2 Klasifikasi baka sawit
2.3 Pembiakan benih sawit
3 Potensi minyak sawit
4 Komoditi pertanian utama
5 Kepentingan kelapa sawit
6 Serangga perosak
7 Teknologi baru
7.1 Pensterilan berterusan
7.2 Teknologi dandang baru
7.3 Pembuangan benda asing
7.4 Kitar semula
7.5 Elak tuai, jual buah muda
7.6 Minyak kelapa sawit sebagai minyak diesel
8 Kegunaan
8.1 Aiskrim
8.2 Konfeksi
8.3 Krimer
8.4 Serbuk santan
8.5 Sosej dan burger
9 Persaingan peringkat dunia
9.1 Saingan
9.2 Minyak kacang soya, biji sesawi dan bunga matahari
9.3 Tuduhan Kesatuan Kacang Soya Amerika
10 Cabaran globalisasi
10.1 Pertambahan penduduk dunia
10.2 Paten ke atas harta intelek atau produk
10.3 Produk industri hiliran sawit yang mempunyai nilai tambah
10.4 Kerjasama dan persefahaman antara negara
11 Pencemaran alam sekitar
11.1 Tanaman sawit mesra alam sekitar
11.2 Pencemaran alam sekitar oleh kilang sawit
12 Anugerah yang diterima
12.1 Anugerah pekebun kelapa sawit terbaik
12.2 Anugerah kilang sawit terbaik
12.3 Kilang sawit contoh
13 Kesimpulan
14 Lihat juga
15 Pautan luar dan rujukan